Sekilas Perjalanan Kapten Timnas U19 - EVAN DIMAS



Jalan yang harus dilalui kapten timnas Indonesia U-19, Evan Dimas, untuk menjadi pesepak bola sangat berliku. Lantaran kondisi perekonomian keluarganya yang pas-pasan, maka untuk membeli sepatu bola saja Evan Dimas hanya bisa menahan rasa iri.
Evan Dimas berasal dari keluarga yang bisa dikatakan kurang mampu. Ayahnya, Condro Darmono, hanya seorang petugas keamanan. Sedangkan ibunya, Ana, pernah menjadi seorang asisten rumah tangga dan sekarang menganggur.


Sebagai anak pertama, Evan memiliki tiga orang adik, dua di antaranya masih duduk di sekolah dasar. Sedangkan yang bungsu belum mencapai usia wajib sekolah. Namun dalam himpitan ekonomi, kedua orangtuanya tetap memberikan dukungan yang maksimal agar putra sulungnya bisa terus bermain sepak bola.
“Pernah ketika itu saya mau latihan, ibu saya pinjam sepeda motor sama orang, lalu diledek, ‘Makanya beli sepeda motor. Lalu ada orang kampung saya yang membela, ‘Jangan begitu. Semua ingin beli sepeda motor kalau punya (uang),” cerita Evan kepada Tribunnews.com.


Ket Photo: Kapten tim nasional Indonesia, Evan Dimas Darmono (6) meluapkan kegembiraan usai mencetak gol ke gawang timnas Thailand dalam pertandingan kualifikasi grup B AFF U-19 Championship 2013 di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, Senin (16/9). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Perkataan tersebut membuat Ana menangis dan Evan pun tidak tega melihat air matanya ibunya. Ana juga kerap menangis setiap kali melihat teman-teman Evan berangkat berlatih dengan mengendarai sepeda motor, namun kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinan untuk membeli sepeda motor. Evan pun hanya bisa terdiam dan tidak bisa meminta dibelikan.
Terkadang, untuk membeli kaus kaki saja Evan sampai berpikir ulang bagaimana cara meminta kepada Ana. Sang ibu bahkan sampai berpatungan dengan saudara-saudaranya untuk membelikan Evan sepasang sepatu sepak bola.


“Sepatu sepak bola pertama saya mereknya Diadora, harganya Rp15.000. Saya ingat dulu sepatu saya terlalu besar sehingga harus saya masukkan kain agar bisa pas. Umur sepatu itu tidak lama, kira-kira 3 minggu karena sepatunya sangat murah sehingga cepat rusak,” ungkap pemuda kelahiran 13 Maret 1995 tersebut.
“Terkadang saya iri lihat orang-orang yang bisa membeli sepatu baru untuk anaknya. Saya hanya berpikir kapan bisa membeli sepatu seperti itu, sedangkan ibu hanya jadi pembantu dan kadang berjualan kacang keliling kampung,” sambung Evan.
Evan dimas cukup memiliki prestasi mentereng. Dia adalah kapten Timnas U-17 saat menuarai HKFA International Youth Invitation Tournament di Hongkong Januari 2012 lalu dan sekarang menjadi kapten timnas u-19 yang sedang berlaga di turnamaen piala AFF U-19 Di jawa timur . ia tercatat sebagai pemain dari tim Surabaya Muda yang berlaga di kompetisi Divisi II U-21 PSSI. Selain itu, ia juga merupakan gelandang dari Tim PON Jatim untuk PON Riau 2012,evan dimas juga pernah terbang ke BARCELONA dan mendapat ilmu dari PEP GUARDIOLA pelatih FC BARCELONA saat itu.

Biodata Evan Dimas:


Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono
Tempat Lahir : Surabaya
Tanggal Lahir : 13 Maret 1995
Berat : 54 kg
Tinggi : 163 cm
Kebangsaan : Indonesia
Posisi : Gelandang
Bermain : Persebaya & Timnas U-19
No punggung saat ini : 6
Anak dari : Condro Darmono dan Ana

berikut tambahan biodata & Beritanya:
copas dari sini:

Profil Biodata Foto Evan Dimas Timnas Indonesia – Satu lagi pemain muda sepakbola Indonesia yang bermasa depan cerah dan cemerlang. Dia adalah Evan Dimas. Dalam kompetisi piala AFF U-19 yang sedang digelar, Evan Dimas menunjukkan kemampuannya. Pada laga Indonesia melawan Thailand (16/9), kapten timnas Indonesia U-19 ini, mencetak hattrick yang menghantarkan kemenangan Indonesia 3-1 atas Thailand.

Kita sedikit bahas mengenai Profil Biodata Foto Evan Dimas Timnas Indonesia. Bernama Lengkap : Evan Dimas Darmono, Beliau Lahir di Surabaya pada Tanggal 13 Maret 1995. Evan Dimas bermain di Posisi Gelandang. Usia Evan Dimas memang masih 18 tahun, tapi kemampuannya tidak boleh dianggap sebelah mata. Evan Dimas, pemain asli Surabaya ini masuk dalam skuat sepakbola Jawa Timur (Jatim) yang diproyeksikan menuju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau. Tak hanya masuk dalam skuad Jatim, namun pemuda yang satu ini juga berkesempatan berguru langsung kepada Josep ‘Pep’ Guardiola di Barcelona, karena berkat skill hebatnya, ia terpilih pada ajang bertajuk ‘The Chance Asia Tenggara’.

Evan Dimas adalah buah hati pasangan Condro Darmono dan Ana. Evan Dimas bukan dari keluarga berada. Ayahnya hanya seorang security. Evan Dimas mengaku, pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Evan Dimas sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan.

Bakat Evan Dimas semakin terasah, ia bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan Dimas. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat nama Evan Dimas termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011.

Usai tampil mengesankan di Porprov, menjadi tiket Evan Dimas masuk dalam tim sepakbola Jatim untuk PON 2012 di Riau. Selain itu, Evan Dimas juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Tak hanya cemerlang di level lokal, pemilik nama lengkap Evan Dimas Darmono ini cukup dikenal di tingkat Nasional. Ia juga menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012.

Profil Biodata Foto Evan Dimas Timnas Indonesia

Pada Juni 2012. Evan Dimas terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’. Ia pun akhirnya berhak terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan Dimas mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Evan Dimas bersaing dengan 100 anak dari 55 negara.

Selain Evan, tiga pemain yang terpilih dari Asia Tenggara lainnya adalah striker 24 tahun asal Malaysia Rahmat Che Hashim, gelandang 19 tahun dari Thailand, Napapon Sripratheep dan gelandang 20 tahun asal Singapura Muhammad Faris Bin Ramli.

Jauh sebelumnya, ibunda Evan Dimas, Ana sempat bercerita. Ibunda Evan Dimas masih ingat betul betapa kelimpungannya ia dan sang suami, Darmono, ketika anak sulung mereka yang saat itu berumur 9 tahun, Evan meminta sepatu bola. Maklum, mereka bukan orang berada, waktu itu Ana hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan Darmono berjualan sayur keliling sebelum beralih profesi menjadi petugas keamanan.

Ketika itu, Evan yang getol bermain sepakbola sejak usia tiga tahun memang sudah merengek minta didaftarkan ke Sekolah Sepak Bola Sasana Bhakti, Surabaya. Otomatis ia pun harus memiliki sepatu bola.

“Demi anak, kami akhirnya mengupayakan. Saya ke pasar dan membeli sepatu bola yang harganya Rp 20 ribu. Yang murah-murah saja wis, asal Evan senang,” kenang Ana yang bersama keluarga berdomisili di sebuah rumah sederhana di kawasan Ngemplak, Surabaya.

Sepatu tersebut ternyata tak cuma membuat Evan gembira. Tapi, sekaligus juga menandai awal perjuangan ia hingga bermuara kepada berbagai prestasi membanggakan. Misalnya, menjadi kapten timnas U-17 Indonesia yang sukses menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 dan sederet prestasi lainnya. Sayangnya, Evan Dimas termasuk dalam 48 pemain yang tersingkir dalam proses seleksi tahap pertama global final The Chance di Barcelona.

Di pertengahan September 2013 ini, Evan Dimas menjadi kapten Timnas U-19 untuk berlaga di ajang AFF Youth Championship 2013 yang saat ini sedang digelar.

Semoga Evan Dimas dan kawan-kawan bisa meraih hasil yang sempurna untuk meraih gelar Juara. Doa kami dari rakyat Indonesia!

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. kampung penyalai - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz